Arsitektur
klasik
adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman
klasik Yunani,
seperti yang digunakan di Yunani
kuno
pada periode Helenistik
dan Kekaisaran
Romawi.
Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri
dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari
Yunani.
Arsitektur
Klasik (Classic) memberikan kesan yang anggun dan mewah. Ciri khas
arsitektur klasik yaitu pada pilar-pilar, ornament, dan profil-profil
yang yang berkembang pada saat Kerajaan Romawi atau Yunani kuno.
Bangunan dengan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan
fungsinya. Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata
letak jendela yang teratur .
Untuk
desain interiornya, misalnya langit-langitnya memiliki ketinggan
idealnya diatas 3.5 meter, sehingga dapat mengekspresikan kemegahan.
Bentuk lengkung dan lebar menjadi ciri khas pada tangga rumah klasik.
Setiap jenis ruangan dibuat terpisah dengan ukuran yang besar.
Dinding dilapisi motif floral atau garis sementara tirai jendela
dipilih yang berbahan tebal dan menjuntai sampai ke lantai. Furnitur
pun dipercantik dengan teknik ukir, pahat dan penyepuhan yang
membuatnya semakin terlihat mewah. Bahan beludru dan brokat banyak
diterapkan sebagai bahan penutup untuk furnitur maupun tirai.
Warna-warna seperti kuning keemasan, biru langit dan krem banyak
diterapkan pada ruang, furniture maupun elemen pelengkapnya.
Sejarah Arsitektur klasik
Saat
orang berpikir tentang arsitektur
klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari
kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun
arsitektur klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung
yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer
dibuat dengan detail sempurna.
Langgam
Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban
tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini
dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di
benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun
dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal,
sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat
berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah
bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan
memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
Seiring
waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa
peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam
bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang
Mesir.
Arsitektur Klasik Saat Ini
Bentuk-bentuk
arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam
bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar yunani romawi, bentuk
lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri
Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga
kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.
Rujukan
- Adam, Robert, Classical Architecture: A Comprehensive Handbook to the Tradition of Classical Style, New York, Harry N. Abrams, Inc., 1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar