Arsitektur
modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya
arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen,
dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa
arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang lebih dipentingkan.
Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah
gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian
rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen
ruang secara nyata.
Menurut
Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age
of The Master : A Personal View of Modern Architecture”, 1978,
perkembanagan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu
desain. Para arsitek pada masa itu menginginkan bangunan rancangannya
bersih dari ornamen dan sesuai dengan fungsinya dengan menghilangkan
paham eclecticism pada tiap rancangannya. Arsitektur modern merupakan
Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk
mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur
modern.
Arsitektur
moderen lebih banyak berhubungan dengan (form follows function).
Gerakan modern dalam arsitektur mencoba menjawab kekacauan mengenai
peranan perencanan bangunan dengan adanya pengaruh revolusi industri
dan perkembangan IPTEK. Sebagai ide untuk melepaskan diri dari
gaya-gaya lama yang mendewakan ornamen (classic, gotic, barok,
rokoko) kepada bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan fungsional.
Arsitektur
modern
memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi
lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan.
Arsitektur
modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba
membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris untuk
menentukan rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap
menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh
geometri.
Arsitektur modern adalah suatu istilah
yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik
serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala
macam ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun
1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional
dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke
21 ini.
Karakteristik
Arsitektur modern adalah :
- Suatu penolakan terhadap gaya lama yang kaya akan ornamen.
- Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan.
- Menolak adanya ornamen dalam bangunan.
- Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.
- Ornamen diyakini sebagai suatu kejahatan karena dianggap tempelan dari ukiran dan merupakan kebenaran palsu, diungkapkan oleh Adolf Loos.
- Bentuk bangunan cenderung kubisme, geometris
- Sederhana, teratur, seragam, bersih dan anti ornamen.
- Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal, asimetri dan teratur.
- Bersifat universal karena adanya industrialisasi, ilmu pengetahuan mengikuti perkembangan IPTEK.
- Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan.
- Sedikit adalah lebih (Less is more) di umumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe.
- Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more is too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright.
Menurut
Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul,
“Achitecture in the
20th century”, 1991.
Ciri dari arsitektur
modern adalah:
- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
- Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
- Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
- Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya.
- Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upaya yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang dimiliki oleh bahan tersebut..
PEMAHAMAN
BENTUK DAN RUANG DALAM ARSITEKTUR MODERN
Perkembangan
Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep
fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari
bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”,
sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak
nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern
memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan
teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang
bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki
berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step
to step). Sekedar untuk
melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern
ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan
bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi,
Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le
corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.
Berdasarkan
pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat
tinggal”. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang
pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah,
standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tapi ia juga
mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Oleh karena
itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan
arsitektur modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan bangunan
yang modern.
Merujuk
pada buku Rayner Banham “Guide
to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4 and 5.
Tentang bentuk dan ruang.
BENTUK
Bentuk
dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan
bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari
fungsi maupun bahan bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi
maupun konstruksi tanpa pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada
pemecahan fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti
terlibat juga pada ekspresi yang baru.
Dalam
arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu
kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu
mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik
antara gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya
layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk
mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk
sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh
ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk
geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
Arsitektur
modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk
rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi
utama, dan pada masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya
mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru, Jika
material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan
bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang
struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu dibangun.
RUANG
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.
Konsep
ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas
kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya
(segi empat) arsitektur dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari
arsitektur modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang
didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang
dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan
ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.
Pada
perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang
tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang
radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang
sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang
yang tidak terbatas dan terukur.
Berikut
adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern
secara subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :
Le Corbusier,
villa savoye
- Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
- Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fu
Mies
van de Rohe,
Farnsworth
house, Fox River, Illinois, 1950
- Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).
- Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.
Walter
Gropius,
Fagus
Factory, Alfeld-an-der-Line,
- Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam.
- Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.
Frank
Lloyd Wright ,
- Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam.
- Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.
Arsitektur
modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal
kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930
telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode
berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan –
bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka
menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan),
efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas.
Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala
ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap
bersifat Internasional. Arsitektur
modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’
dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan
bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut
mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang
mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk
mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada
tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam
membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan
sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya
dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta
bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen
dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah
dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan
perlu diolah.
Arsitektur
modern pertama kali muncul dan dikenal dibarat bersamaan dengan
revolusi industri (1760-1870), selain berdampak terhadap perkembangan
teknologi juga berdampak pada perkembangan budaya dan sosial-politik.
Dalam penerapannya era perkembangan arsitektur ini disesuaikan dengan
warna dan corek arsitektur yang sesuai dengan zaman tersebut.
Masa
era arsitektur moderen juga bisa disebut masa peralihan, yaitu masa
peralihan dari primitive, tradisional, neo klasik (abad ke-20) menuju
masa corak design arsitektur yang lebih maju (abad ke-21). Masa
peralihan ini pun nantinya akan terus belanjut dari satu era corak
arsitektur yang satu ke masa arsitektur yang lainnya (yang lebih pas
atau cocok dengan zamannya). Era arsitektur moderen ini ditandai
dengan penyederhanaan ide-ide design dari ide-ide design yang
berbentuk rumit dan bertele-tele kepada ide dan bentuk-bentuk
sederhana. Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam
bidang teknologi yang membuat manusia cenderung ekonomis, mudah dan
efisien.
Arsitektur
Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan munculnya Art Nouveau
yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan
dengan pengaruh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia
terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut kemudian
dimanifestasikan ke dalam media arsitektur dan seni, serta gaya
hidup. Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada
sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan
kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Pertama
muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah
diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan
yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke 20 ini.
Asal
dan karakteritis arsitektur modern sampai sekarang ini masih di
perdebatkan dalam kalangan arsitek. Beberapa sejarawan melihat
perkembangan arsitektur modern sebagai perihal sosial yang erat
kaitannya terhadap pembaharuan dan keringanan, suatu hasil dari
perkembangan sosial dan politis. Arsitektur lainnya yang melihat gaya
modern sebagai sesuatu yang di kendalikan oleh teknologi dan
pengembangan produk dan dengan munculnya bahan-bahan yang dipakai
dalam membangun gaya bangunan modern seperti material besi, baja,
kaca dan beton menambahkan pengetahuan bahwa gaya modern adalah
sebuah penemuan baru dalam bidang Revolusi Industri.
Sejarawan
lain menghormati pandangan modern sebagai suatu reaksi melawan
terhadap gaya ekletik dan mencurahkan perhatian mereka kepada gaya
Jaman Victorian dan gaya Seni Nouveau. Pada tahun 1900 sejumlah
arsitek di seluruh muka bumi mulai mengembangkan gaya arsitektur
mereka beralih dari arsitektur yang klasik ( Gotik sebagai contoh)
dengan berbagai kemungkinan teknologi baru. Arsitek Louis Sullivan
dan Frank Llyod Wright di Chicago, Viktor Horta di Brussels, Antoni
Gaudi di Barselona, Otto Wagner di Vienna dan Charles Rennie
Mackintosh di Glasgow, dan masih banyak lagi arsitektur modern
lainnya berusaha membangun gaya modern pada bangunan dengan
meninggalkan gaya lama.
Sejak
tahun 1920 yang paling terpenting dalam gaya bangunan adalah gaya
arsitektur modern yang telah menetapkan reputasi mereka. Tiga
arsitektur modern terbesar adalah Le Corbusier di Perancis, Mies van
der Rohe dan Walter Gropius di Negara Jerman. Mies van der Rohe dan
Gropius keduanya adalah arsitektur yang menangani gaya Bauhaus.
Arsitek Frank Llyod Wright sangat berpengaruh dalam perkembangan
arsitektur modern di Eropa. Wright adalah salah satu dari sekian
banyaknya arsitektur yang sangat berpengaruh dalam dunia
perarsitekturan. Pada tahun 1932 didakan pameran MOMA, Pameran
Internasional Arsitektur Modern, yang dilakasanakan oleh Philip
Johnson dan kolaborator Henry-Russell Hitchcock.
Arsitektur
moderen lebih banyak berhubungan dengan (form follows function).
Gerakan modern dalam arsitektur mencoba menjawab kekacauan mengenai
peranan perencanan bangunan dengan adanya pengaruh revolusi industri
(akibat kurangnya pengertian tentang bagaimana tersebut bekerja).
Contohnya di Jepang sejarah desain parametrik banyak dikembang, dalam
pergerakan arsitektur yang dipelopori oleh Kenzo Tange. Dalam satu
segi merupakan perkembangan dari zaman keiayan (heroic period) dari
hasil akhir Le Corbusier. Dan dari segi lain, yaitu mirip dengan
gerakan super sensualis (yang menggambarkan keabsolutan teknologi
yang kontras dengan nilai tradisional). Dimana aliran/Metabolisme
Jepang ditempatkan pada tradisi ini, sebab Jepang banyak mengambil
ide dan image, dan kemudian secara sistematis menyempurnakannya
(sehingga pada umumnya hasilnya lebih baik dari sumber/asal dari ide
tersebut).
Berikut
ini adalah beberapa latar belakang yang mendasari munculnya
arsitektur modern, yaitu sebagai berikut :
- Dalam dunia arsitektur seringkali terjadi perubahan yang selaras dengan perkembangan teknologi, politik, sosial, ekonomi.
- terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian, yaitu arsitek dalam hal fungsi; ruang dan bentuk disatu pihak dan akhli struktur dan konstruksi dalam hal perhitungan dan pelaksanaan.
Masa
jaya ini terjadi pada kurun waktu tahun (1880 – 1890) seiring
dengan dimulainya revolusi industry ke-dua, masa jaya ini ditandai
dengan menggubah proses produksi yang tadinya dilakukan diindustri
rumahan digantikan dengan pabrik-pabrik besar, sehinnga melibatakan
mesin-mesin produksi secara besar-besaran guna mencapai hasil yang
sesuai diinginkan dan mempersingkat proses penyelesaian
pembanggunan.
Perkembangan arsitektur modern akan terus berubah sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi
BalasHapus