Frank
Lloyd Wright lahir di Richland Center, Wisconsin pada 8 Juni 1867.
Orang tuanya, William Cary Wright dan Anna Lloyd-Jones, awalnya
bernama Frank Lincoln Wright dia, yang kemudian berubah setelah
mereka bercerai. Ketika ia berusia dua belas tahun, keluarga Wright
menetap di Madison, Wisconsin di mana ia menghadiri Madison High
School. Selama musim panas menghabiskan di peternakan Paman James
Lloyd Jones ‘di Spring Green, Wisconsin, Wright pertama mulai
mewujudkan impiannya menjadi seorang arsitek. Pada tahun 1885, ia
meninggalkan Madison tanpa menyelesaikan sekolah tinggi untuk bekerja
untuk Allan Conover, Dekan University of departemen Teknik Wisconsin.
Sementara di Universitas, Wright menghabiskan dua semester belajar
teknik sipil sebelum pindah ke Chicago pada tahun 1887.
Di
Chicago, ia bekerja untuk arsitek Joseph Lyman Silsbee. Wright
merancang konstruksi bangunan pertama, kapel keluarga Lloyd-Jones,
juga dikenal sebagai Kapel Persatuan. Satu tahun kemudian, ia pergi
ke bekerja untuk perusahaan of Adler dan Sullivan, langsung di bawah
Louis Sullivan. Wright diadaptasi pepatah Sullivan “bentuk
mengikuti fungsi” untuk teorinya sendiri direvisi tentang “Bentuk
dan Fungsi Apakah Satu.” Ini adalah keyakinan bahwa Arsitektur
Sullivan Amerika harus didasarkan pada fungsi Amerika, tradisi bukan
orang Eropa, suatu teori yang kemudian dikembangkan lebih lanjut
Wright. Sepanjang hidupnya, Wright mengakui pengaruh sangat sedikit
tetapi kredit Sullivan sebagai pengaruh utama pada karirnya.
Sementara bekerja untuk Sullivan, Wright bertemu dan jatuh cinta
dengan Catherine Tobin. Kedua pindah ke Oak Park, Illinois dan
membangun sebuah rumah di mana mereka akhirnya membesarkan anak-anak
lima mereka. Pada tahun 1893, Sullivan dan Wright mengakhiri hubungan
bisnis mereka. Wright membuka perusahaan sendiri di Chicago, yang ia
beroperasi di sana selama lima tahun sebelum mentransfer praktek ke
rumahnya di Oak Park.
Frank
Lloyd Wright disebut sebagai salah satu arsitek paling kenamaan di
era modern, dengan karya lebih dari 300 desain rumah. Frank Llyord
Wright juga menjadi arsitek yang dikagumi hingga sekarang oleh
arsitek-arsitek lain. Saya mencoba mengupas dan belajar tentang
arsitektur Frank Llyord Wright sekaligus menunjukkan beberapa
kualitas desainnya yang mungkin bisa memberikan inspirasi.
Cita
rasa arsitektur Frank Llyord Wright dimulai dengan permainan menyusun
balok yaitu ‘Froebel Blocks” merupakan permainan dan metode
pendidikan untuk anak-anak. Permainan ini kelak memberikan inspirasi
pada intuisi spasial Frank Llyord Wright untuk karya-karyanya,
Permainan ini mengajak anak-anak memahami ruang dalam skala kecil
dengan menyusun balok-balok dalam berbagai bentuk, dalam hal ini
mengasah kepekaan mereka akan konsekuensi ruang akibat penyusunan dan
penataan balok. Pengalaman masa kecil Frank L. Wright seperti
berpindah-pindah rumah, perceraian orang tua, serta bekerja di ladang
milik pamannya boleh jadi turut memberikan pemahaman tentang kesatuan
keluarga dan ‘arsitektur organis’ dengan bagian-bagian rumah yang
merupakan metafora bagian-bagian tubuh manusia seperti
jantung,
paru-paru, dan sebagainya yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kesamaan dengan arsitektur ‘metabolism’ yang dikembangkan arsitek-arsitek Jepang pada masanya adalah bahwa bagian-bagian bangunan ini bekerja sama seperti mesin hidup dalam ‘arsitektur organis’. Pendidikan Frank L.Wright tidak lulus SMU, tapi mengikuti kursus atau magang arsitektur pada Sullivan-Adler architect sebelum akhirnya membuka kantornya sendiri.
paru-paru, dan sebagainya yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kesamaan dengan arsitektur ‘metabolism’ yang dikembangkan arsitek-arsitek Jepang pada masanya adalah bahwa bagian-bagian bangunan ini bekerja sama seperti mesin hidup dalam ‘arsitektur organis’. Pendidikan Frank L.Wright tidak lulus SMU, tapi mengikuti kursus atau magang arsitektur pada Sullivan-Adler architect sebelum akhirnya membuka kantornya sendiri.
Karya
pertama Wright yaitu Rumah pribadinya di Oak Park illinois sudah
menunjukkan kualitas desain yang dimiliki FL Wright dengan perpaduan
garis bidang yang cukup menakjubkan. Dari luar atapnya terlihat
memiliki kemiringan yang tajam dan sangat berbeda dari jenis
arsitektur ‘Victorian’ yang berkembang saat itu sebagai jenis
arsitektur yang digemari. Model ini bila dibandingkan dengan kondisi
di Indonesia seperti jenis arsitektur baru yang menjadi pembanding
perubahan mendasar untuk jenis arsitektur ‘umum’ seperti gaya
arsitektur Klasik atau Mediterania.
Baik
pada eksterior maupun interior design-nya, Frank L.Wright banyak
bermain dengan unsur bidang dan garis dengan jenis arsitektur yang
'hangat' terlihat dari desain yang menyeluruh dari bentuk rumah,
interior hingga perabot yang paling kecil seperti meja kursi, bentuk
lampu, dan sebagainya. Hal yang paling menarik selain bentuk bangunan
adalah penggunaan ornamentasi yang - disebut ataupun tidak - selaras
dengan semangat 'art deco' yang belum diklaim sebagai gaya arsitektur
yang cukup terorganisasi. Penggunaan dekorasi bervariasi dari
berbagai dekorasi yang terinspirasi dari bentuk-bentuk dekorasi
primitif seperti hiasan Aztec-Inca (ini menurut pengamatan pribadi
saya).
Kekuatan
utama arsitektur Frank L.Wright adalah 'craftmanship' atau
pertukangan yang jenius, serta detail yang selaras dari bagian
terbesarnya (bentuk rumah) hingga ke detail terkecilnya (perabot),
membentuk kesatuan arsitektur dan interior yang terintegrasi dan
custom made. Melihat pada bentuk arsitektur rumah desain Frank L.
Wright bagi saya pribadi seperti sebuah 'furniture besar' daripada
sebuah arsitektur rumah yang monumental tapi tanpa arti. Furniture
dalam arti yang sangat 'liveable' atau nyaman ditinggali.
Pada
desain denah bangunan, FL Wright menggunakan prinsip ‘arsitektur
organis’ dengan bagian-bagian yang tumbuh dan menjalar dari sebuah
rumah, dimana setiap bagian diibaratkan seperti organ tubuh yang
saling membutuhkan satu sama lain. Pandangan Wright tentang
pengaturan ruang berangkat dari statement arsitektur modern Louis
Sullivan yang terkenal “Form follows Function” yang berarti
bentuk mengikuti fungsi. Disempurnakan oleh Wright bahwa fungsi
masing-masing bagian bangunan harus berinteraksi layaknya bagian
tubuh. Salah satu konsekuensi prinsip ini adalah bahwa arsitektur
modern memiliki tendensi untuk mengikuti fungsi tanpa memperhatikan
estetika.
Namun
Wright yang selalu ingin lebih maju dari masanya berpendapat bahwa
fungsi harus dibarengi dengan estetika, dimana estetika ini menjadi
jiwa dari sebuah ruang arsitektur. Terutama setelah mengamati
arsitektur di Jepang yang pada saat itu merupakan salah satu
inspirasi dari arsitektur modern, Wright memahami bahwa satu bangunan
adalah kesatuan yang utuh dari bentukan paling besar hingga detail
terkecilnya. Satu bangunan besar dengan estetika yang baik harus
didukung oleh detail yang selaras, menjadi kesatuan dalam karya seni.
Bila sebuah bangunan dari bentuk terbesarnya baik tapi saat dilihat
detailnya memiliki estetika yang tidak selaras, maka masing-masing
bagian itu tidak bisa menyatu dan berdiri sendiri-sendiri, dalam arti
keseluruhan bangunan tidak menjadi satu kesatuan karya seni.
Prinsip
keselarasan itu yang membuat bangunan Frank L.Wright terlihat
konsisten dari bentuk terbesar hingga ke bentuk terkecilnya.
Penggunaan geometri yang selaras membuahkan bangunan dengan detail
ornamentasi yang selaras dengan konsep keseluruhannya. Konsistensi
itu membuahkan karya yang selaras, tapi juga bisa diprediksi
(sayangnya), dalam hal ini pengetahuan tentang material baru dan
batas potensi penggunaan material dalam sistem konstruksi adalah
‘Cutting
Edge’
atau inovasi dalam desain Frank L.Wright.
Karena
itu Wright cenderung untuk memperhatikan detail dan potensi material,
dimana ia banyak melakukan eksperimen dengan material baru untuk
tetap melampaui masanya. Barangkali saat ini semua teknologi yang
digunakan Wright dalam karyanya bisa kita pahami tapi saat itu boleh
jadi bagi Wright adalah eksperimen yang selalu mendahului masanya.
Tak heran bila banyak bangunan yang didesain FL Wright harus
mengalami kerusakan, atap bocor, dak beton yang turun/ tidak kuat,
dan sebagainya. Dalam hal ini Wright mengakui bahwa ia memang ingin
mengetahui bagaimana material bisa didorong hingga potensi
tertingginya untuk mencapai arsitektur yang diinginkannya. Keadaan
ini seringkali menimbulkan kritik atas karya-karya Wright.
Salah
satu keunggulan dari arsitektur Wright adalah caranya mengoptimalkan
material dengan Craftmanship/pertukangan jenius dimana material yang
hadir dengan cara biasa bisa didesain dengan cara luar biasa. Dengan
cara ini arsitektur bisa hadir menjadi sesuatu yang lebih. Meskipun
dipandang sebagai karya-karya fenomenal, karya Frank L.Wright
seringkali tidak hadir dalam skala atau kondisi arsitektur yang
‘Monumental’,
tapi dibuat dengan skala manusiawi dengan kelebihan bahwa arsitektur
ini bisa disentuh, diraba, dilihat, dan didengar dalam skala manusia.
Coba bandingkan dengan arsitektur monumental seperti desain
Guggenheim Bilbao karya Frank Gehry, kita harus mengetahui konteks
keseluruhan bangunan untuk mendapatkan ‘Sense
of Aesthetic’
nya, tapi karya Frank L.Wright merupakan karya yang indah dari sisi
skala yang sangat humanistic, hal ini selaras dengan ‘Le Modulor’
nya LeCorbusier.
Wright
tertarik pada teori tentang desain perencanaan kota pada awal tahun
1900 dan terus berlanjut hinggah kematiannya. Pemikiran Wright
tentang desain kota satelit (suburban) dimulai dengan artikel di
Ladies Home Journal yang menampilkan “seri baru membangun model
rumah suburban dengan biaya sedang /layak”.
Wright lebih dikenal
sebagai arsitek organic,,suatu arsitektur yang dihasilkan murni dari
konteks alami. Dan yang paling penting adalah hubungan antara tapak
dan bangunan (dipengaruhi oleh pakar furnitur dan arsitek amerika
Gustav Stickley) serta kebutuhan pelanggan. Prinsip-prinsip dari gaya
arsitektur organik :
1. Kesederhanaan dan ketenangan
Prinsip
ini berada dibelakang seni. Keterbukaan harus dimasukan kedalam
struktur menjadi bentuk yang terpadu sehingga menjadi jenis dekorasi
yang alami dan tenang. Detail dan dekorasi dikurangi dan bahkan
fixtures,gambar dan mebel dalam struktur harus diintegrasikan.
2.
Ada banyak gaya rumah
Prinsip ini memungkinkan ekspresi dari
kepribadian masing-masing klien,walaupun rancangan wright selalu
memberikan kontribusi yang signifikan.
3. Korelasi alam,topografi
dengan arsitektur
Sebuah bangunan yang didirikan harus selaras
dengan lingkungan di sekitarnya.
4. Warna alam
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembangunan harus selaras dengan warna alam.
5.
Sifat bahan
Kayu harus seperti kayu dan batu bata harus seperti
batu bata,warna dan tekstur mereka tidak boleh berubah.
6.
Integritas rohani dalam arsitektur
Wright percaya bawah kualitas
bangunan harus sejalan dengan kualitas manusia. Artinya bangunan
harus memberikan sukacita dan suasana yang layak bagi penghuni. Hal
ini menurutnya lebih penting dari banyak gaya.
Dalam proses
perancangan Wright memfokuskan perhatian mulai dari hal yang besar
sampai kepada rincian yang terkecil (termasuk detail furniture luar
dan dalam,misalnya (perabot,karpet,jendela,pintu,meja,kursi,lampu
hias,elemen perabot dll).Dia adalah seorang arsitek yang berpandangan
bawah rancangan, pembuatan dan tujuan serta furniture dan benda-benda
yang dipergunakan dalam bangunan adalah satu kesatuan dalam seluruh
desain. Dalam mendesain rumah gaya Prairie ia menggunakan tema yang
dikoordinasikan dengan elemen bangunan (biasanya berdasarkan bentuk
tanaman) yang diulang dalam jendela,karpet dan perlengkapan lainnya).
Ia selalu membuat inovasi baru dalam rancangannya. Seperti penggunaan
bahan bangunan baru yang dibuat di pabrik : blok beton,kaca,batu bata
dan seng cames untuk pencahayaan di jendela.
Wright juga
merupakan salah satu arsitek yang merancang dan memasang listrik
untuk pencahayan benda-benda, termasuk penggunaan lampu lantai yang
menggunakan kap bulat (yang sebelumnya tidak dimungkinkan karena
pembaasan pencahayaan fisik gas).
Sebagai konsekwensi dari
kemajuan karirnya,Wright menggunakan mekanisasi dari industri kaca.
Alasannya karena kaca sangat cocok dengan filosofi arsitektur
organiknya, dan kaca dapat membuat orang melihat keluar rumah dan
elemennya tetap terlindung. Pada tahun 1928, Wright menulis karangan
yang berisi tentang perbandingan atau persamaan kaca dengan alam :
termasuk danau,sungai dan kolam. Salah satu karya awal Wright yang
menggunakan kaca adalah String Panes. Dengan memanfaatkan kaca,maka
Wright berusaha untuk mencapai keseimbangan antara keringanan dari
kaca dan kesolidan dinding yang keras.
Wright
juga merupakan seorang yang menggunakan arsitektur guna mengatasi
masalah di jamannya. Contohnya pada akhir abad ke-20 ketika
pembantunya banyak yang malas atau absen dari pekerjaannya, maka
Wright membangun rumah dengan rencana yang lebih terbuka sehingga ia
dengan mudah dapat mengawasi pembantu yang bekerja.
Salah satu
rancangan wright yang unik untuk rumah adalah tempat yang disediakan
buat tamu. Karena menurutnya, selain sebagai property, agar tamu bisa
menikmati keberadaan mereka, juga sebagai sarana agar para tamu yang
datang tetap ingin tinggal disitu walaupun hanya satu atau dua malam.
Contohnya rumah Louis Penfield di Ohio,rumah Haynes di Indiana,rumah
Bernard Schwarts di Wisconsin,dan lain-lain.
Wright paling umum
dikenal sebagai arsitektur organik, tetapi juga dikenal sebagai
seorang pemimpin dan pendiri dari gerakan arsitektur gaya Prairie dan
sekolahnya, dan juga sebagai orang yang mengembangkan konsep rumah
Usonian.
Secara
garis besar, maka hal-hal yang mempengaruhi rancangan dari Wright
yaitu:
• Louis Sullivan (pada arsitektur organik, walaupun
kemudian dikembangkannya lagi menjadi gaya prierie house))
•
Alam :terutama bentuk,warna dan pola dari tumbuh-tumbuhan.
•
Seni dan bangunan Jepang (ketika dia melihat replika di Kolumbia
Exposition (1893) di Chicago dan juga selama perjalanannya ke
Jepang)
• blok Frobel (ketika dia bermain dengan bentuk geometri
yang disusun menjadi beberapa kombinasi sehingga membentuk tiga
dimensi)
• lainnya adalah pada diri Wiener dan musik (terutama
komposer Ludwig van Beethoven)
Selain pengaruh Wright dalam
hubungan dengan arsitektur secara keseluruhan, maka Wright juga
sangat berpengaruh bagi para arsitek dan seniman secara perorangan
yaitu ketika mereka membantu dia di Taliesin. Yang kemudian membuat
mereka semua menjadi arsitek dan seniman yang terkemuka seperti John
Lautner,E.Fay Jones,Henry Clumb,dan Paolo Solery di bidang arsitektur
dan Santiago Martinez Delgado dalam seni.
Pengaruh-pengaruh dari
wright terhadap budaya atau bidang lain adalah:
• Desain dari
rumah Hitchcock dalam film North By Northwest adalah berdasarkan gaya
arsitektur Wright.
• Rekaman Simon dan Garfunkel dengan judul
lagu“So Song, Frank Lloyd Wright” pada tahun 1970 di album Bridge
Over Troubled Water.Art Garfunkel adalah longtime arsitektur.
•
Pahlawan arsitek : Howard Roark dalam novel Ayn Rand yang secara luas
dianggap berdasarkan pada kehidupan Wright.
• Sebuah versi Frank
Lloyd Wright muncul dalam “Dan Simmons Hyperion Cantos.
KARYA-KARYA
BESAR FRANK LIYOD WRIGHT
FALLING
WATER
Falling
water adalah rumah yang didesain pada tahun 1935 di barat daya
pedesaan Pennsylvania, 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh .
Fallingwater didesain tahun 1936.
Denah
Bangunan Falling Water, Bagian
paling fenomenal dari rumah itu adalah ruang keluarga yang menjorok
dan melayang di puncak air terjun.
Falling
water karya Frank Lloyd Wright, Suara
gemercik air yang berasal dari aliran air sungai di bukit Bear Run
mengalunkan suara musik alami yang dapat terdengar di seluruh penjuru
rumah. Bangunan yang kemudian terkenal dengan nama “Falling Water”
itu dianggap sebagai adikarya Wright.
Pada
tahun 1991, Falling Water ditetapkan sebagai “The Best all-time
work American architecture” oleh American Institute of Architects.
Sementara itu National Geographic Traveler menetapkannya sebagai
“Place of a Lifetime”.
Frank
Lloyd Wright menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan
konsep dekat dengan alam. Dengan pemilihan lahan dan bahan bangunan
yang apik, menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam
sekitar.
Bagian
Luar Falling water karya Frank Lloyd Wright , Bahan
bangunan (finishing) diambil dari quarry di sekitar lokasi secara
selektif dan tidak merusak alam. Struktur bangunan dengan sistem
cantilever (overhang) dengan bahan utama beton bertulang, sepintas
tampak biasa, namun secara detail menunjukkan bahwa Falling Water
dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail.
Falling water adalah rumah yang
didesain oleh arsitek Amerika Frank Lloyd Wright pada tahun 1935 di
barat daya pedesaan Pennsylvania , 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh
. Berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan
konsep dekat dengan alam.Pemilihan lahan dan bahan bangunan secara
apik menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar.
Bahan bangunan (finishing) diambil dari quarry di sekitar lokasi
dengan eksplotasi yang bijak. Pemilihan struktur yang didominasi
sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton bertulang secara
sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail
menunjukkan bha Falling Water dibangun dengan sistem struktur yang
rumit dan sangat detail.
Bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark di 1966.
Pada tahun 1991, American Institute of Architects menunjukkan bahwa
Falling Water adalah “The Best all-time work American
architecture”. Sementara itu National Geographic Traveler
menetapkannya sebagai “Place of a Lifetime”.
- Konsep Bangunan.
Memasuki kawasan
falling water, kesan sederhana terdapat mulai di pintu masuk utama
yang hanya di tandai dengan sebuah tiang batu, berlanjut ke bangunan
pengelola museum yang di dominasi dengan bahan kayu, jalan setapak
dan berujung pada falling water yang berdiri di bantaran sungai
berbatu dengan sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di
hamparan hutan Oak dan Maple menjadi sebuah kesan harmoni tersendiri
antara bangunan ddengan alam.
Falling Water dibangun dengan konsep
desain yang tidak lazim pada saat itu, dimana F.L. Wright (yang
banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha menghadirkan sebuah karya
arsitektur dengan pendekatan konsep dengan alam, sangat kontras
dengan arsitektur modern yang cenderung sinkron dengan lingkungan.
Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik menyiratkan
kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar.
- Konsep Bahan
Diambil dari quarry
di sekitar lokasi dengan pemilihan struktur yang didominasi sistem
cantilever(overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas
tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa
falling water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat
detail. Masuk kedalam bangunan,akan tampak tonjolan bebatuan asli
berukuran besar yang menunjukkan bahwa bangunan didirikan sangat
menyatu dengan alam dalam arti yang sebenarnya dimana sangat sedikit
dari bebatuan tebing sungai yang dirubah struktur aslinya. Banyak
bukaan yang pada dinding dan atap juga menunjukkan konsep hemat
energi (cahaya dan panas) yang sekarang ini menjadi isu global.
Berada di kawasan terpencil yang cenderung middle of nowhere.
Eksterior
Interior
Interior
Kantilever, Selain
ditetaopkan sebagai “The Best all-time work American architecture”,
pada tahun 1966 bangunan ini juga ditetapkan sebagai National
Historic Landmark, dan oleh National Geographic Traveler ditetapkan
sebagai “Place of a Lifetime”.
Sejak
tahun 1963, Falling Water beserta seluruh isinya oleh keluarga
Kaufmann Jr. diserahkan kepada Western Pennsylvania Conservacy untuk
dijadikan museum sebagai penghargaan atas karya arsitektur Frank
Lloyd Wright. Meskipun lokasinya terpencil di Pennsylvania (2 jam
berkendara dari Pittsburgh), tercatat lebih dari 120.000 pengunjung
setiap tahun.
ROBBIE
HOUSE
Salah
satu bagian rumah rancangan Frank Lloyd Wright: Robbie HousePicture
by Lorena Fernandez on Flickr, used under CC lisence
Wright
mengakui bahwa ia memang ingin mengetahui bagaimana material bisa
didorong hingga potensi tertingginya untuk mencapai arsitektur yang
diinginkannya.
Salah
satu keunggulan dari arsitektur Wright adalah caranya mengoptimalkan
material dengan craftmanship / pertukangan jenius dimana material
yang hadir dengan cara biasa bisa didesain dengan cara luar biasa.
LeModulor
oleh LeCorbusier, skala manusia menentukan tingkat kenyamanan
bangunan, bila bangunan memperhatikan skala manusia dalam arti tidak
terlalu besar atau kecil untuk manusia, serta ergonomis maka biasanya
merupakan desain yang nyaman dipakai seperti baju (dewasa ini
bangunan-bangunan banyak yang tidak selaras dengan p
rinsip ini)
MUSEUM
GUGGENHEIM
The Solomon R. Guggenheim Museum yang
berlokasi di Upper East Side Manhattan, New York, adalah rumah bagi
sejumlah besar koleksi karya seni impresionis, post-impresionis, dan
kontemporer, selain menjadi host pameran-pameran spesial dan
event-event seni kontemporer yang diadakan sepanjang tahun.
Museum tersebut didirikan oleh Yayasan
Solomon R. Guggenheim pada 1939. Nama ‘Guggenheim’ sendiri
diadopsi pasca meninggalnya sang pendiri pada 1952. Sebelum itu dia
memakai nama the Museum
of Non-Objective Painting.
Arsitek Frank Lloyd Wright mendesain
gedung museum Guggenheim tersebut, menggantikan bangunan sewaan yang
selama ini digunakan. Gedung baru rancangan Wright dibuka pada 21
Oktober 1959.
Desain bangunan Museum Guggenheim yang
tidak konvensional, berbentuk silindris dengan bagian puncak lebih
lebar daripada dasarnya, memberinya tabal sebagai “temple of
spirit”. Interior gedung sendiri memberi ruang pamer unik bagi
benda-benda koleksi museum berupa galeri yang berbentuk jalur spiral,
berputar menurun, memanjang dari atap gedung hingga mencapai lantai
dasar.
Koleksi Museum Guggenheim New York
bertambah secara organis selama empat dekade, dari yang semula hanya
beberapa koleksi pribadi Solomon R. Guggenheim menjadi koleksi yang
lebih ekstensif. Museum tersebut saling berbagi koleksi dengan
‘saudara’-nya, Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol.
Kini, bangunan Museum Guggenheim New
York rancangan Frank Lloyd Wright dianggap sebagai salah satu
landmark arsitektur terpenting abad 20. Beberapa upaya renovasi dan
ekspansi dilakukan, yakni pada tahun 1992 – 1993, dan pada tahun
2005 – 2008.
Frank Lloyd Wright dilahirkan dengan
nama Frank Lincoln Wright di kota pertanian Richland Center,
Wisconcin, Amerika Serikat pada tanggal 8 juni 1867 dan wafat pada
tanggal 9 april 1959. Dari pasangan William Carey Wright dengan Anna
Lloyd Jones .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar