Kamis, 18 Desember 2014

Karya Desain Jogja Arsitek (edisi 02)

 RUMAH TINGGAL IBU DESI

Hunian dicilacap ini memiliki luas tanah 400 m2 dengan area terbangun 300 m2 dengan desain 2 lantai, pemilik menginginkann desain Arsitektural bali yang dipadukan dengan bentuk minimalis modern. Atap didesain dengan bentuk limasan sederhana dengan teras depan pada lantai dasar dan lantai 2 sebagai garis imaginer simetris untuk membentuk karakter arsitektural. Bentukan rumah dengan garis –garis tegas dikombinasikan dengan bidang-bidang ornamen membentuk bentukan elegan yang memberi kesan mewah. Sedangkan warna-warna soft cream coklat dan turunannya menghasilkan kesederhanaan dan kehangatan dalam harmoni, untuk kesan atik didesain dengan bidang-bidang lebar dari kayu dengan tekstur kasar (rastik) pada dinding teras dan pagar. Kesan minimalis ditampilkan dalam bentukan tegas dengan repetisi garis-garis vertical dan horizontal baik pada dinding eksterior maupun interiornya. Ruang Keluarga menghadap ketaman dengan 3 bukaan pintu panel kaca besar (kupu tarung) untuk menyatukan ruang dalam dengan taman sehingga memberi kesan luas pada ruang. Rumah didesain 3 Kamar tidur dan 1 kamar tidur utama yang dilengkapi dengan kamar mandi dalam dan ruang pakaian. Lantai dua merupakan area anak yang dilengkapi dengan ruang santai dan ruang belajar dan pantri, Untuk memberi kesan luas pada lantai 2 dibuat void yang menghubungkan ruang atas dengan ruang keluarga dilantai dasar sehingga memberi kesan tinggi dan lapang.
  

RUMAH TINGGAL BAPAK KRISNA 

 Rumah Tinggal satu lantai ini dibangun ditanah dengan luasan 150 m2, dengan lebar muka 9 meter cukup ideal untuk membentuk tampilan rumah dengan arsitektural bali tropis. Bentuk simetris atap dan eksterior membnetuk kesan tradisional rumah rumah jawa bali. Undakan bawah talang memberi kesan candi sedangkan tubuh bangunan dengan atap dihubungkan dengan leher yang sedikit ditarik kebelakang membuat kesan atraktif. Kembali arsitek memberi warna-warna in yang homi untuk memberi kesan elegan classic dengan perpaduan warna cream dan coklat dipadukan dengan batu alam. Rumah ini merupakan desain dengan rasa baru untuk tren rumah komersial masa kini sebagai pesaing rumah-rumah minimalis yang perkembangannya oleh zaman semakin ditinggalkan.

 
RUMAH TINGGAL BAPAK BINTORO
Sebuah tantangan bagi arsitek mendesain sebuah rumah dengan konsep rumah yang menampilkan arsitektural etnik yang elegan tetapi dengan biaya pengerjaan yang hemat dan murah bagi keluarga muda.
Solusi atas konsep diatas diaplikasikan dengan pemilihan unfinish material seperti : penggunaan bata AT yang diekspose sebagai dinding, material beton (plester, camprot, aci) unfinish untuk aksen bidang eksterior & pagar, genteng press unfinish, penggunaan pecahan batu alam sampah yang semuanya kemudian di tata membentuk perpaduan harmoni yang menghasilkan karakter rumah tradisional etnik dan unik. Bentuk atap setengah pelana dengan tritisan lebar memberi bentuk sederhana, kemudahan dalam pengerjaan, low maintenan dan untuk menghindari basah/lembab pada dinding karna hujan. Sebuah Hunian unik yang mengawinkan factor estetika dengan factor ekonomis sebagai potensi yang saling mengisi membentuk desain arsitektural yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARYA KARYA ANDRA MATIN (PART 2)

KARYA KARYA  ANDRA MATIN (PART 2) Binus School Bekasi / Arsitek Andra Matin Text description provided by the architects.  Defined largely by...