TEORI ARSITEKTUR
Beberapa sudut pandang, di antarannya:
1. Luis I. Kahn, arsitektur adalah pemikian yang matang dalam pembentukan ruang.
1. Luis I. Kahn, arsitektur adalah pemikian yang matang dalam pembentukan ruang.
2.
Le
Corbusier,
arsitektur adalah penataan beberapa massa yang dengan hebat, tepat
dan baik sekali digabungkan dengan .
3.
William
Wayne Caudill,
bentuk
dan ruang adalah bukan arsitektur. Arsitektur terjadi hanya bila
seseorang sedang mengalami atau menikmati bentuk dan ruang tersebut
KESIMPULAN
1
: Arsitektur adalah pemikiran matang tentang konsep ruang dan tata
massa yang digabung dengan cahaya menghasilkan efek persepsi secara
spiritual.
Arsitektur
adalah fisik dan roh.
Fisik
: Wadah tempat manusia hidup yang didalamnya meliputi pemikiran
bentuk tata ruang, bentuk tata massa, bentuk fisik bangunan,
sedangkan Roh : adalah persepsi spiritual ketika seseorang melihat
atau masuk dalam fisik arsitektur.
TEORI
RUANG
1.
Pemikiran ruang dari Lao Tzu
Konsep filosofinya : yang tidak ada adalah yang utama/pokok yang dijadikan bisa diraba dalam bentuk wadah.
Konsep filosofinya : yang tidak ada adalah yang utama/pokok yang dijadikan bisa diraba dalam bentuk wadah.
2.
Pemikiran ruang dari Plato
Konsep
filosofinya, ialah barang nyata itu bisa dilihat, diraba dan yang
ada. Falsafah Plato banyak dilakukan melalui ungkapan fisik dari
arsitektur dikenal dengan adanya proporsi
Unsur
pembentuk ruang dan bentuk adalah : PROPORSI
TEORI
PROPORSI
1.
Fransesco Giorgi
(1925) : Proporsi adalah ratio
mathematic/ratio
harmonic
2.
Palladio
: Proporsi adalah perbandingan lebar, tinggi, dan panjang. harmonic
proportion,
adalah: 1) Bentuk bulat; 2) Segi empat (berarti ada perbandingan yang
sama antara lebar dan panjang); 3) Diagonal 1:V2 ; 4)
3:4; 5) 2:3; 6) 3:5; 7) 1:2
3.
Pitagoras,
menggariskan angka pertama karena angka 3 itu mempunyai satu bilangan
di depan, satu bilangan di tengah dan satu bilangan di belakang.
Kalau kita tidak bisa bandingkan itu, maka kita tidak bisa mencapai
keharmonisan. Hukum tradisional Pitagoras adalah:
Rumus-rumus
ini adalah rumus harmonic
proportion.
Ada satu rumus proporsi yang disebut rumus-rumus proporsi,
ialah:
Harmonic
proportion
banyak yang menggunkan pada waktu itu. Ketiga rumus itu sangat
dogmatis diikuti oleh semua seniman, baik seni lukis maupun
arsitektur semua menggunakan rumus di atas. Sebagai contoh visual,
perimbangan yang menyenangkan untuk dilihat dan disebut indah oleh
bangsa Yunani dahulu, ialah bentuk empat-persegi dan elipse.
Masing-masing mempunyai proporsi 1:1,6 atau kalau dijadikan angka
bulat 3:5, perimbangan ini terkenal dengan nama Golden
Ratio
(perbandingan keemasan).
Penerapan
teori proporsi menurut perbandingan keemasan
kita dapat menggunakan proporsi berbeda dari bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dari ruang pun bisa kita lihat, di antaranya: 1) panjang, lebar, dan tinggi; 2) lobang terhadap dinding; dan 3) massif dan transparan. Ini merupakan suatu ancang-ancang bahwa proporsi itu tidak perlu absolute, proporsi itu seyogyanya relative. Sebagai patokan untuk perancangan arsitektur dengan perbandingan bilangan 1:1,618.
Kesimpulan
:
Golden
rasio : 1:1,618 atau 3:5
proporsi
: rasio HARMONI yang sifatnya RELATIVE dan terukur.
Meliputi
: rasio panjang-lebar-tinggi, massif-transparan, tekstur kasar-halus,
bidang warna, bidang datar, massa ruang dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar